7 PENYAKIT YANG DITANDAI DENGAN KESEMUTAN
Jangan pernah menganggap sepele 'kesemutan'. Pasalnya, kejadian ini dapat memicu timbulnya gejala penyakit serius mulai dari stroke hinggaserangan jantung.
Paresthesia atau kesemutan kronis sering merupakan simtom dari penyakit
neurologisatau trauma kerusakan saraf. Penyebabnya adalah gangguan yang
memengaruhi sistem saraf pusat seperti stroke dan stroke mini, multiple
sklerosis, mielitis transversa, danensefalitis.
Selain itu, kesemutan juga bisa menjadi indikasi dari banyak penyakit,
seperti diabetes melitus, hipertensi, saraf terjepit, gangguan aliran
darah pada pembuluh darah tepi, maupun gangguan darah.
Ada kalanya pada mereka yang belum diketahui mengidap diabetes, kesemutan dapat menjadi gejala awal diketahuinya diabetes.
Ingin tahu sejumlah penyakit yang ditandai oleh gejala kesemutan ? Simak ulasan berikut.
Kesemutan tak hanya akibat neuropati tekanan, tetapi karena komplikasi
jantung dengan sarafnya. Pada pasien jantung yang sedang menjalani
operasi pemasangan klep, terdapat bekuan darah yang menempel. Bekuan itu
bisa terbawa aliran darah ke otak, sehingga terjadi serebral embolik.
Bila sumbatan di otak mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si
penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Jika daerah yang mengatur
sistem motorik juga terkena,kesemutan akan disertai kelumpuhan.
Ini menyebabkan bagian tubuh dari pusar ke bawah tak dapat digerakkan.
Penderita tak dapat mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun
sulit. Penyakit ini dinamakan mielitis (radang sumsum tulang belakang).
Tingkat kesembuhan tergantung pada kerusakannya. Bisa sembuh sebagian,
tetapi ada juga yang lumpuh.
Gejala kesemutan juga bisa merupakan tanda penyakit spasmofilia
(tetani). Penyakit ini timbul karena kadar ion kalsium dalam darah
berkurang.
Penyebabnya adalah menurunnya tegangan karbondioksida dalam paru-paru.
Gejala lain: kejang pada tungkai, sulit tidur, emosi labil, takut,
lemah, sakit kepala sebelah atau migrain, dan hilang kesadaran.
Kesemutan dapat jadi tanda stroke ringan. Biasanya disebabkan sumbatan
pada pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan kerusakan saraf
setempat.
Gejala lain yang muncul: rasa kebas separuh badan, lumpuh separuh badan,
buta sebelah mata, sukar bicara, pusing, penglihatan ganda dan kabur.
Gejala berlangsung beberapa menit atau kurang dari 24 jam. Biasanya
terjadi waktu tidur atau baru bangun. Kondisi ini harus ditangani karena
bisa berkembang menjadi stroke berat.
Penyakit ini bisa menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Dalam hal ini
saraf terjepit akibat sendi pada engsel, misalnya sendi pergelangan
tangan, berubah bentuk. Gejala kesemutanbiasanya hilang bila rematik
sembuh.
Kesemutan bisa jadi salah satu indikasi penyakit ini. Ditandai gejala
demam tinggi, batuk, dan sesak napas. Juga diikuti rasa kesemutan dan
kebas. Kesemutan biasanya terasa di sekujur tubuh, khususnya pada ujung
jari kaki dan tangan karena virus menyerang sistem saraf tepi.
Bila keadaan itu tidak segera diatasi, serangan akan berlanjut ke organ
vital. Akibatnya, penderita merasa sesak napas dan lumpuh di seluruh
tubuh.
Pada pasien DM, kesemutan merupakan gejala kerusakan pada pembuluh
darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung saraf berkurang.
Kondisi ini dapat diatasi dengan mengendalikan kadar gula darah secara
ketat, juga mengonsumsi obat seperti gabapentin, vitamin B1 dan B12.
Sumber: http://kenzatuk.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar